TANDA BACA HURUF BRAILLE

Mbak bro.. mas bro.. Masih inget dong sama postingan sebelumnya tentang huruf Braille. Sekarang belajar lagi yok tentang tanda baca dan cara penulisannya dalam huruf Braille. SEMANGKA.. semangat kaka ^_*

A. Tanda Konsonan Rangkap

00                     00             
00  =  NG         0.  = NY
 .0                     .0

B. Tanda Vokal Rangkap

0.                      .0            
..     = Ai          0.  = AU
     .0                       .0

C. Tanda Baca – Cara penggunaanya seperti tulisan awas

..                    ..                 ..              ..               ..        ..  
0. = (,)           00 = (.)        0. = (;)     0.  = (?)     00      00  = (......)
..                    .0                0.             00              00 .... 00     



..                     ..                 .0              ..                ..         ..  
     00 = (:)           00 = (!)        .. = ( / )     ..  = ( ‘ )     0.        .0  =  “......”
..                     0.                0.              0.               00 ....  00     


..    ..                      ..   ..          ..   ..         
     00  00  = ( = )         ..  0.          .0  ..   =   ‘...........’    
     ..    ..                       .0 00  ..... 00  0.


    ..                                               0.      = tanda ulang ( ...... 2)
    ..   =    tanda huruf besar            0.               .                              
    .0                                              .0


    .0      = tanda sajak      ..                                 ..  ..  ..   ..       tanda
    .0                 .               ..   = tanda hubung      ..  ..  ..   .. =    Elipsis        
    0.                                 00                               0. 0.  0. 0.   

PENGGUNAAN DAN CONTOH PENGGUNAAN  DALAM KALIMAT
              ( 0leh: Ishartiwi; Sumber: Purwanto HK & Sumarno)

1). Tanda titik = . ( titik 2 – 5 – 6 )  
- mengakhiri kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan
- dipakai di belakang singkatan, gelar, jabatan dan sebagainya
- tidak digunakan untuk menuliskan bilangan besar dalam memisahkan angka jutaan,
   ribuan, dan sebagainya
   Contoh: 1. Badu  belum  makan       2. Drs. Mawardi

2). Tanda koma = , (titik 2)
- dipergunakan seperti pada tulisan was.
- Tidak dipakai di muka angka persepuluhan dan diantara rupiah dan sen dlm bilangan
Contoh: 1. Ibu, bapak, adik dan kakak.  2. O, begitu ?

3). Tanda titik koma = ; (titik 2 – 3)
Pemakaian dan cara penulisannya sama dengan tulisan awas.
Contoh: Malam makin larut; Kami belum selesai.

4). Tanda titik dua = : ( titik 2 – 5)
Pemakaian dan cara penulisannya sama dengan tulisan awas.
Contoh: Ketua: Cahyono   - Penulis: Bakir

5). Tanda tanya/tanda ragu-ragu = Tanda tanya (titik 2 – 3 – 6)
Tanda ragu-ragu    (titik 2-3-5-6,   2-3-6,   2-3-5-6)
Contoh: Siapa dia ? Ia pergi sejak Tahun 1975 (?)
Keterangan:
- Tanda tanya menunjukkan pertanyaan yang mengharapkan jawaban.
- Bila tanda tanya diletakkan di dalam tanda kurung, menunjukkan ucapan yang
  disangsikan/diragukan atau kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
- Dibelakang tanda tanya tidak menggunakan tanda titik lagi.

6). Tanda seru (!) = (titik 2-3-5)
Pemakaian dan penulisannya sama dengan tulisan awas.
Contoh: Pergilah   lekas !   Merdeka !
Keterangan: Di belakang tanda seru tidak usah menggunakan tanda titik lagi.

7). Tanda petik ( ” .... ”) = (titik 2-3-6 ..... 3-5-6)
Pemakaian dan penulisannya sama dengan tulisan awas.
Contoh: ”sudah siap?” Tanya Awaludin

8). Tanda petik tunggal ( ’ ........ ’) = (titik 6-2-3-6 ....... 3--5 – 6- 3)
      Pemakaian dan penulisannya sama dengan tulisan awas,
      Contoh: Rate of inflation ’laju inflasi’

9). Tanda kurung ( ......... ) = (titik 2-3-5-6 .....   2-3-5-6)
      Pemakaian dan penulisannya sama dengan tulisan awas.
      Contoh: DIP (Daftar Isian            Proyek)

10). Tanda kurung siku . . .
       Pemakaian dan penulisannya sama dengan tulisan awas.

11). Tanda ulang ( …2) = (titik 1-2-6)
       Ketentuan penggunaan:
a)    hanya dipakai pada tulisan singkat (Tusing)
b)    dalam tulisan penuh, tanda ulang hanya digunakan untuk menulis kata ulang yang
     menyatakan satu pengertian; dan tidak untuk kata ulang yang menyatakan
     pengertian jamak. Penulisan tanda ulang, tidak menggunakan tanda angka
            Contoh: Kuda2 - Kanak2 -Laba2.

12). Tanda angka = ( titik 3-4-5-6)
             .o      Keterangan: 1. fungsi tanda angka untuk menuliskan bilangan
             .o                           2. penulisan bilangan hanya menggunakan sebuah tanda angka
             oo                          3. tanda angka di tulis mengawali angka
                                           4.  angka 1-10 sama dengan abjad a-j diawali tanda angka

13). Tanda hubung ( - ) = ( titik 3-6)
        Tanda hubung dipakai:
a)    untuk menghubungkan kata, bagian kata, yang terputus oleh pergantian baris.
b)    Untuk menghubungkan kata ulang
c)    Untuk menghubungkan dua nama kota yang berarti ke/sampai
d)   Untuk menghubungkan dua bilangan atau tanggal yang berarti sampai dengan
e)    Untuk menghubungkan tgl, bulan, tahun, yang ditulis dengan angka.
            Contoh: Anak-anak. Yogyakarta- Surabaya. Tgl. 6-10. Tgl. 17-8-1945

14). Tanda pisah ( _ ) = (titik 3-6, 3-6)
       Ditulis tanpa spasi dari huruf atau tanda yang mendahului atau mengikutinya.
a)      membatasi penyisipan kata, kelompok kata atau anak kalimat yang memberi penjelasan khusus.
      Contoh: Kemerdekaan Bangsa itu_dan Saya yakin pasti       akan datang-   harus
              diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri.
b)      menegaskan adanya oposisi atau penjelasan lainnya.
Contoh: Mereka semua mengenal pak salim – guru tua di kota kecil itu.

15). Tanda garis miring ( / ) = ( titik 3-4)
       - tanda ditulis tanpa spasi dari huruf atau tanda yang mendahului atau mengikutinya.
       - penggunaannya seperti pada tulisan awas.
      Contoh: Tua/muda. Bodoh/dungu

16). Tanda Elipsis = ( titik ke-3)
        Beberapa ketentuan:
       - jumlah titik sesuai keperluan . namun minimal empat buah
       - menuliskan tanda elipsis dipisahkan oleh satu spasi dari huruf atau tanda yang
         mendahuluinya, kecuali bila didahului oleh tanda: ( . . “, ) dan tidak dipisahkan oleh
         satu spasi dari tanda-tanda  baca yang mengikutinya.
      - dipakai sama dengan tulisan awas
        Contoh: O …..ya, Saya tahu.

17). Tanda huruf besar = ( titik 6 )
        Keterangan:
a)      tanda huruf besar ditulis rapat tanpa spasi dengan huruf yang dinyatakan sebagai huruf besar.
b)      Penggunaan huruf besar sama dengan pada tulisan awas.
c)      Bila beberapa kata huruf permulaannya ditulis dengan huruf besar, maka:
(1). Untuk satu sampai tiga kata, tiap kata didahului denagn satu tanda huruf besar.
       Contoh: Negara Republik Indonesia
(2) untuk lebih dari tiga kata, maka di depan kata yang pertama diberi dua tanda
      huruf besar, sedang di depan kata yang terakhir diberi sebuah tanda huruf besar.
      Contoh: Teguh Kukuh Berlapis Baja Maju Terus Berjuang.
(3). Ketentuan di atas tidak berlaku untuk penulisan judul karangan, bab, atau fasal
   yang huruf permulaannya tiap kata huruf besar, meskipun jumlah kata lebih dari
   tiga kata, tiap kata didahului dengan sebuah tanda huruf besar.
   Contoh judul buku: Habis Gelap terbitlah Terang
d). Penulisan kata kata yang seluruuh hurufnya huruf besar
           (1). Untuk menuliskan sebuah kata yang seluruh hurufnya huruf besar, di depan kata
                  itu diberi tanda huruf besar rangkap.
                  Contoh: KEMELUT
           (2)  Untuk menuliskan dua kata atau lebih yang seluruhnya huruf besar, di depan
                 kata pertama diberi tang huruf besar rangkap 3 dan didepan kata teraakhir di beri
                 dua tanda huruf besar.
               KEMELUT DI GUNUNG LEDANG DATAG BERGANTI
          (3). Dua kata yang dihubungkan dengan tanda penghubung dan masing-masing kata
                semuanya ditulis dengan huruf besar (kecuali kata ulang) masing-masing kata
                didahului dengan tanda huruf besar rangkap.
                Contoh: YOGYAKARTA - SURABAYA
                               Kata ulang: ANAK-ANAK. ORANG-ORANG

18). Tanda kursif = (titik 4-6)
       Tanda kursif digunakan untuk menuliskan kata/kalimat yang bercetak tebal, cetak
        miring, bergaris bawah, dan lain sebagainya yang mempunyai pengertian bahwa
        kata/kalimat itu penting.
a)    sebuah kata bertanda kursif, langsung didahului oleh tanda kursif tanpa spasi di depannya. Contoh: Bersatu
b)    Menuliskan kata bertanda kursif sampai dengan tiga kata, tiap kata didahului oleh
       tanda kursif. Contoh: Hasil Pembangunan rakyat
c)      Menulis kata bertanda negatif lebih daru tiga kata, di depan kata yang pertama diberi dua tanda kursif dan di depan kata yang terakhir diberi sebuah tanda kursif.
      Contoh: Berjuang dan berkorban demi kepentingan negara
d)     Dalam menuliskan judul karangan, nama buku, judul bab, yang dicetak miring, dicetak tebal, atau bergaris bawah, tanda kursif cukup ditulis rangkap di depan kata yang pertama yang tidak dicetak tebal
      Contoh: Nama buku: KERIKIL TAJAM
                    Judul karangan: LOUIS BRAILLE SI PEMBAWA TERANG

19). Tanda sama dengan ( = ) ----- ( titik 2-5, 2-5 )
Tanda sama dengan dipisahkan oleh satu spasi dari huruf dan tanda yang mendahului atau mengikutinya, kecuali bila tanda sama dengan didahului oleh kurung buka maka ditulis tanpa spasi.
Contoh: Republik berasal dari perkataan             res (= kepentingan) dan  publik (= umum).

20). Tanda lawan kata ( > < )
a)      Tanda lebih kurang dipisahkan oleh satu spasi dari huruf dan tanda baca yang mendahului atau mengikutinya.
b)      Tanda lebih kurang tidak dipisahkan oleh spasi dari angka atau tanda singkatan mata uang, ukuran yang mengikutinya.
c)      Tanda lebih kurang dapat juga ditulis dengan singkatan l.k.
           contoh: Bemo ± muat enam orang. Pelatihan ± 2 bulan.  Ia sakit l.k. 3 hari

22). Tanda keterangan tambahan (tanda lupa) = (titik 2-6)
a)      Tanda keterangan tambahan ditempatkan pada petak (spasi) dimana harus mendapat keterangan tambahan, atau terdapat penulisan kata yang terlupakan.
b)      Keterangan tambahan atau kata yang terlupakan ditempatkan di belakang kalimat yang perlu tambahan. Bila tidak mungkin karena tempat yang sempit maka keterangan tambahan ditulis pada akhir bagian bawah halaman itu juga. Bila inipun tidak mungkin, dapat ditulis pada halaman lain.
c)      Bila keterangan tambahan ditulis pada halaman lain, maka pada tanda keterangan tambahan harus diikuti dengan Nomor halaman dan Nomor baris halaman tersebut.
d)     Keterangan yang ditambahakan ditulis dengan diapit oleh tanda keterangan tambahan.
Contoh: 1
Keterangan tambahan yang ditulis pada akhir kalimat atau mungkin pada bagian bawah halaman itu.
Bila ada √ di ladang boleh saya menumpang mandi.
√ sumur
Contoh: 2
Bila keterangan tambahannya ditulis pada halaman lain:
Bila  ada sumur hal B. 6. Boleh saya menumpang mandi.
H. 57. B. 6 tertulis di ladang
e)      Bila pada suatu halaman terdapat lebih dari sebuah tanda keterangan tambahan, maka di belakang tiap keterangan tambahan diikuti oleh urutnya:
√  1       √  2   √ 3
Sedang di depan keterangan yang ditambahkan harus dicantumkan nomor urut dari
 tanda keterangan tanda di atasnya: 1. .  .  . ; 2.  .  .  .; 3) ...........

23). Tanda bintang-bintangan ( * )
a)      Tanda bintang-bintangan ditulis langsung tanpa spasi di belakang kata yang diterangkan, dan dipisahkan oleh satu spasi dari huruf atau tanda yang mengikutinya.
b)      Bila dalam satu halaman terdapat lebih dari satu kata bertanda bintang-bintangan, maka tiap tanda bintang-bintangan langsung diikuti tanpa spasi oleh angka petunjuk nomor urut.
c)      Keterangan kata bertanda bintang-bintangan ditulis pada bagian bawah halaman itu didahului oleh tanda bintang-bintangan dengan dipisahkan oleh satu spasi.
Contoh: Aku pergi naik GIA* ke Bangkok.
              Keterangan kata yang bertanda bintang-bintangan:
            * Garuda Indonesia Airways.
Contoh: Kalimat yang mempunyai lebih dari sebuah kata yang bertanda bintang-
              bintangan.
Aku pergi naik BIMA *1ke Surabaya tepat jam 18.00 WIB * * dari  Jakarta.
Keterangan kata:
*1 Kereta malam Biru Malam. ** Waktu Indonesia Bagian Barat.

24). Tanda kutipan (Foot not)
            ......1      ........ 3
a)      tanda kutipan (Foot not) ditulis dengan dipisahkan oleh satu spasi di belakang kata atau kalimat kutipan.
b)      Pada bagian halaman tanda Foot not ditulis di depan sumber kutipan di atas dengan dipisahkan oleh satu spasi (lihat peraturan menulis Foot not dalam tulisan awas).

25). Tanda ulang umum
        Keterangan:
a)      tanda ditulis tanpa spasi mengapit kata/kalimat yang akan diulang
tanda ini terutama dijumpai dalam nyanyian
b)      digunakan untuk mengulang kata lebih dari sekali. Di depan tanda ulang umum dituliskan tanpa spasi angka yang menyatakan berapa kali kata itu harus di ulang.
      Contoh: Merdeka ! Merdeka !            Merdeka!
c)      Untuk mengulang kalimat. Bila ulangan lebih dari sekali maka didepan tanda ulang umum dituliskan angka xx yang menyatakan berapa kali kalimat itu harus diulang. Lihat contoh sub: b.
     Contoh: Hidup Pemimpin Kita ! Hidup Pemimpin Kita!
d)     Kalau dalam sajak sebagian barisnya harus diulang, maka tanda sajak ditulis di belakang tanda ulang umum.
e)      Bila kalimat yang diulang mempunyai tanda baca yang tidak sama, maka tanda ulang umum ditempatkan diantara kedua tanda baca.

26). Tanda apostrof = ( titik 3)
a)      Tanda apostrof banyak dijumpai pada penulisan kata yang berasal dari bahasa Arab.
b)      Tanda ini dapat digunakan juga untuk menyingkat tahun.
      Contoh: Tulisan/tanda tersebut berarti tahun 1982 ditulis ’82
-          Bila menulis tahun yang menggunakan tanda penghubung, maka tanda apostrof ditulis dibelakang tanda penghubung.
      Contoh: Artinya tanggal 17 - 8- ’45
-          Peraturan menyingkat tahun berlaku seperti pada tulisan awas (lihat cara menyingkat tahun pada tanda dalam sejarah).

27). Tanda tekanan (accent) = (titik 5)
       Contoh: Lekas pergi Kamu dari Sini!

28). Tanda sajak = (titik 3-4-5)
        Menuliskan sajak dalam tulisan Braille ada dua macam.
a)      Tanpa tanda sajak: Tiap baris ditulis pada baris baru. Bila sebuah baris tidak cukup ditulis dalam satu baris, maka dilanjutkan pada baris berikutnya mulai pada petak kelima.
b)      Dengan tanda sajak: Di belakang tiap baris dituliskan tanda sajak tanpa spasi dari huruf atau tanda di depannya yang mendahuluinya.
Penulisannya tiap baris ditulis terus menerus. Pada baris akhir bait tanpa/tak usah
diberi tanda sajak.
Contoh:  Berakit- rakit ke hulu, berenang-renang ke  tepian.
               Bersakit- sakit dahulu bersenang-senang kemudian.

29). Tanda tangga = (titik 1-2-5-6) dalam tanda awas:
-          Fungsinya untuk mengembalikan dua buah kata yang terbalik tempat penulisannya.
-          Tanda ditulis pada spasi diantara kedua kata yang tertukar tempatnya.
Contoh: Ayah            Badawi Bemo naik.

30). Tanda paragraf/pasal
        Menempatkan penulisan tanda paragraf/pasal dimulai pada petak keenam dari garis
        Margin

31). Tanda pugar = (titik 5-6)
        Keterangan:
a)      Tanda pugar terutama digunakan dalam tulisan singkat (tusing)
b)      Cara menuliskan tanda pugar seperti tanda kursif
c)      Untuk itu lihat penggunaan tanda pugar dalam tusing.

32). Tanda garis penutup
       Keterangan:
a)      Menulis (membuat) garis penutup minimal sepuluh petak diusahakan terletak semitris pada tengah halaman.
b)      Garis tutup untuk sebagian dari suatu bab, atau pelajaran digunakan tanda garis penutup. Contoh di bawah ini:
                                   

                                    -------------------------------------------


catatan: pelajari lebih dalam tentang tata tulis dan tata bahasa Indonesia yang baik dan benar. (sesuai Ejaan Yang Disempurnakan dan perubahannya.