Anak Tunalaras

Menurut Sunardi (1995:1) Tunalaras umumnya diasosiasikan dengan anak dan remaja yang sering menimbulkan keresehan dan keonaran, baik di sekolah dan masyarakat, seperti mencuri, mabuk, penggunaan ganja dan obat terlarang, perkelahian, perkosaan dan sebagainya.
Menurut Somantri (2007: 140) Anak tunalaras adalah anak yang mengalami hambatan emosi dan tingkah laku sehingga kurang dapat atau mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan baik terhadap lingkungannya dan hal ini akan mengganggu situasi belajarnya.
Menurut Suharmini (2009: 49) Anak tunalaras memiliki perilaku menyimpang yang mengarah pada empat aspek seperti kenakalan anak, gangguan emosi, kesukaran menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial dan pembolosan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa anak tunalaras adalah anak yang mengalami gangguan emosi dan sosial sehingga menimbulkan perilaku menyimpang yang dapat merugikan dirinya sendiri maupun orang lain. Oleh karena itu, dibutuhkan layanan khusus agar mereka mendapat penanganan yang tepat untuk mengoptimalkan potensi yang sebenarnya terdapat dalam diri anak tersebut.