Save Islam, Save Indonesia
Indonesia merupakan
negara yang mayoritas penduduknya beragama islam. Akan tetapi, islam di Indonesia
sekarang kebanyakan hanya karena faktor keturunan. Jadi misalkan orang tua nya
islam maka anaknya juga islam. Oleh karena itu, banyak yang menyebutnya sebagai
islam KTP. Hal ini menjadi perhatian, karena sebuah keyakinan seharusnya bukan
hanya suatu pewarisan, akan tetapi juga hasil pengetahuannya sendiri yang
didapat selama dia hidup. Islam sebenarnya suatu agama yang menjunjung tinggi
asas moderat, dan tidak ada paksaan didalamnya. Jika seseorang memeluk islam
hanya karena faktor dari luar, sedang dia tidak memperdalam akan keyakinannya
tersebut, maka ilmu yang didapat hanya akan menggantung dan tidak bermanfaat.
Indonesia juga merupakan
negara yang tergolong cepat menerima arus globalisasi sehingga pengaruhnya akan
sangat besar terhadap perubahan masyarakatnya. Tentu saja dampaknya akan
berpengaruh juga terhadap keyakinan yang dianut oleh masyarakatnya. Sebagai
contoh masuknya media sosial sebagai kemajuan tehnologi di Indonesia. Hal ini
berdampak pada beberapa aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Tehnologi
diciptakan sebenarnya untuk mempermudah kehidupan masyarakat. Akan tetapi, dari
kemajuan tehnologi ini masih mempunyai dua kemungkinan yaitu kemungkinan dampak
positif atau kemungkinan dampak negative. Untuk dampak positifnya sendiri akan
membawa kemajuan dalam masyarakatnya, kita bisa memanfaatkan tehnologi untuk
mencari informasi dari tempat yang lebih maju dan kita dapat mengaplikasikannya
pada kehidupan masyarakat sekitar sehingga kita juga dapat maju seperti apa
yang kita tiru. Sedangkan untuk dampak negativenya, jika kita tidak pandai
dalam memilih suatu hal yang baik, maka sesuatu yang kita dapat dari adanya
kemajuan tehnologi hanya akan membuat nilai-nilai yang ada dimasyarakat kita
luntur dan berubah dari budaya yang baik menjadi kurang pantas.
Masyarakat islam di
Indonesia tidak seharusnya menolak adanya kemajuan tehnologi, akan tetapi juga
harus mewaspadai terhadap hal-hal yang akan merusak nilai asli dari keislaman
itu sendiri. Waspada bukan berarti selalu curiga terhadap setiap perkembangan
yang terjadi di masyarakat, melainkan lebih hati-hati dalam memasukan suatu
pengetahuan sehingga pengetahuan yang nantinya akan diserap oleh masyarakat
benar-benar memperkuat keyakinan mereka dan tidak merusak nilai keislaman yang
sudah ada sebelumnya. Jika masyarakat Indonesia tetap menjaga nilai-nilai
keislaman maka kemajuan bangsa ini dirasa akan lebih mudah dicapai. Save Islam,
Save Indonesia !!!